Karya Seni Gereja ParSanBas Luar Biasa


Karya Seni Gereja ParSanBas Luar Biasa
LINGKUNGAN HIDUP

----------


Apa Saja Manfaat Lingkungan Hidup Alami Bagi Kehidupan?
Lingkungan hidup alami terjadi karena adanya proses alam dan tanpa adanya campur tangan manusia. Semua unsur yang ada di dalamnya akan bekerja secara dinamis untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Lingkungan hidup alami memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan, seperti berikut ini.

Sebagai Penyedia Air, Semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan, membutuhkan air untuk hidup. Karena itu, air menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan. Jika kekurangan air, dapat dipastikan makhluk hidup menjadi lemas, sakit, bahkan mati.
Sebagai Penyedia Mikroorganisme, Mikroorganisme sangat diperlukan untuk menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati. Melalui sebuah proses yang dilakukan oleh mikroorganisme, sisa-sisa tersebut akan menjadi tanah yang subur.

Sebagai Penyedia Oksigen, Setiap makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernapas. Sama halnya seperti air, jika kekurangan oksigen, makhluk hidup akan lemas, bahkan mati.
Sebagai Penyedia Sumber Daya Alam, Salah satu contoh sumber daya alam yang ada di lingkungan hidup alami adalah gas alam dan minyak bumi. Kedua sumber daya alam tersebut akan dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, gas alam dan minyak bumi akan diolah menjadi bahan bakar.

Sebagai Penyedia Tanah, Bagi tumbuhan, tanah berfungsi sebagai tempat hidup. Bagi manusia, tanah berfungsi sebagai tempat untuk berkebun, berladang, bahkan mendirikan rumah.
Sebagai Sumber Makanan, Di dalam lingkungan hidup alami terdapat berbagai unsur biotik dan unsur abiotik yang saling menguntungkan, seperti tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk berfotosintesis, hewan membutuhkan tumbuhan sebagai sumber makanan, serta manusia membutuhkan hewan dan tumbuhan sebagai sumber makanan.
Sebagai Tempat Hidup, Lingkungan menjadi tempat bagi makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan untuk berpijak. Selain itu, lingkungan juga menjadi tempat untuk beraktivitas dan berinteraksi.

Ternyata, manfaat lingkungan hidup alami sangatlah besar bagi kehidupan, baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Agar tidak terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan lingkungan, kita wajib menjaga kelestarian lingkungan tersebut.
[https://dlh.semarangkota.go.id/apa-saja-manfaat-lingkungan-hidup-alami-bagi-kehidupan/]




Berdamai dengan Covid?
Oleh: Bang Willy 

Kata berdamai, akhir- akhir menjadi sebuah istilah yg kotraproduktif krn disandingkan dengan situasi pandemi. Banyak yg kemudian mempertanyakan, virus kok diajak damai? Apakah memang integritas kita sebagai manusia kalah bersaing dengan jasad renik ini? Jika berpikir kalah atau menang, terkesan kita terlempar dlm situasi perang. Ya, itu terbukti! Sejak awal wabah, istilah ini yg muncul: perang, lawan, fight, dst. Siapa yg kita perangi? Sejalan waktu, kita merasa bahwa yg kita perangi tidak kelihatan, namun menakutkan dan menghancurkan semua sektor kehidupan. Kesannya, kita kemudian memilih menyerah dan berdamai. 

Menyerah dan berdamai tidak bgt sj diterjemahkan secara harafiah. Menyerah bukan berarti kalah. Berdamai bukan berarti melupakan. Kata menyerah perlu ditafsirkan kembali secara baru, yaitu kerelaan utk menerima (acceptance) ketidaknormalan sebagai sebuah kenormalan baru. Sebuah kemungkinan pola rutinitas yg selama ini dianggap tidak mungkin menjadi sangat mungkin sebagai habitus baru.  Pandemi pada akhirnya bukan lagi dihadapi dengan mengutuk atau bahkan nyinyir melainkan sebuah disiplin baru. 

Kata berdamai dalam situasi pandemi saat ini harus diyakini sebagai salah satu pilihan produktif baik secara konseptual maupun praksis. Artinya, pandemi tidak serta merta merampas semua kerangka emosi yang kita miliki. Kita harus cerdas untuk melatih diri menginterpretasi setiap emosi dan opini. Konsekuensinya, pandemi covid-19 mungkin diterima sebagai sebuah fakta irasional di hadapan emosi yg hrs disikapi secara rasional.

Sepenggal kalimat Zizek ini mungkin bisa menyadarkan kita, "tak peduli seberapa hebat bangunan spiritual yg kita bangun, ...virus dapat mengakhiri semuanya...secara tak sadar kita berkontribusi pada kiamat...." Salah satu fakta yg sungguh memalukan adalah mereka yg secara terbuka meremehkan epidemi sambil melindungi diri dengan segala atribut demi euforia dangkal menyambut sebuah perayaan. 

Menyerah dan berdamai sungguh bisa diwujudkan dengan solidaritas dan kooperasi. Bukan menyangkal supremasi tubuh (baca: kesehatan) dengan apapun yg Anda gunakan utuk menutupi tubuh itu sendiri. Apa yg menutupi tubuh Anda tidak jauh lbh penting dari tubuh itu sendiri.

# Salam Satu Tubuh demi Kebaikan Bersama




Post a Comment

Previous Post Next Post