
Sejarah Bulan Maria pada Bulan Oktober dalam Gereja Katolik
Dalam tradisi Gereja Katolik, bulan Oktober secara khusus didedikasikan sebagai Bulan Maria, yakni masa di mana umat beriman diajak untuk semakin mendalami devosi kepada Perawan Maria, ibu Yesus. Bulan ini dikenal juga sebagai Bulan Rosario, karena di sepanjang Oktober, Gereja mendorong umatnya untuk merenungkan misteri keselamatan Kristus melalui doa Rosario bersama Maria.
Asal-usul devosi ini berakar pada sejarah panjang Gereja, terutama sejak abad ke-16. Pada masa itu, dunia Kristen menghadapi ancaman besar dari kekuatan Turki Utsmani. Paus Pius V, seorang anggota Ordo Dominikan yang sangat menghargai doa Rosario, mengajak seluruh umat Katolik untuk berdoa Rosario memohon perlindungan Bunda Maria. Ajakan ini mencapai puncaknya pada 7 Oktober 1571, ketika terjadi Pertempuran Lepanto, pertempuran laut besar antara armada Kristen dan Turki. Berkat doa Rosario yang diucapkan secara serentak oleh umat di seluruh dunia Katolik, armada Kristen memperoleh kemenangan yang menakjubkan, meski jumlah mereka jauh lebih kecil.
Sebagai ungkapan syukur atas kemenangan tersebut, Paus Pius V menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Maria Ratu Rosario. Sejak saat itu, doa Rosario semakin ditekankan sebagai sarana kontemplatif untuk mendekatkan diri kepada Kristus melalui Bunda Maria. Beberapa dekade kemudian, Paus Leo XIII (1878–1903) menjadi tokoh penting yang memperluas penghormatan ini. Ia menulis banyak ensiklik tentang Rosario dan menetapkan bulan Oktober sebagai bulan khusus untuk menghormati Santa Perawan Maria melalui doa Rosario.
Leo XIII mendorong umat Katolik di seluruh dunia untuk berdoa Rosario setiap hari selama bulan Oktober, baik secara pribadi maupun dalam keluarga dan komunitas paroki. Ia menekankan bahwa Rosario bukan hanya doa yang bersifat Maria-sentris, tetapi juga Kristus-sentris — karena melalui setiap peristiwa dalam Rosario, umat diajak merenungkan misteri kehidupan, wafat, dan kebangkitan Kristus.
Sejak saat itu, devosi kepada Maria pada bulan Oktober menjadi bagian penting dari kehidupan rohani umat Katolik di seluruh dunia. Di banyak gereja, diadakan doa Rosario bersama, prosesi lilin, novena Maria, dan berbagai kegiatan rohani lain yang menghidupkan iman umat. Bunda Maria dipandang sebagai pengantara doa, teladan ketaatan kepada kehendak Allah, dan ibu yang penuh kasih bagi umat manusia.
Bulan Maria di Oktober juga menjadi momen untuk memperdalam makna iman, harapan, dan kasih, sebagaimana ditunjukkan oleh Maria sendiri. Dalam setiap butir Rosario, umat diajak untuk meneladani sikap Maria: rendah hati, setia, dan percaya sepenuhnya kepada penyelenggaraan Allah. Dengan demikian, penghormatan kepada Maria bukan hanya sekadar tradisi, melainkan panggilan untuk meneladani hidupnya dalam keseharian.
Hingga kini, tradisi doa Rosario di bulan Oktober tetap hidup di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Umat Katolik merayakannya dengan penuh sukacita, menjadikan Oktober bukan hanya bulan doa, tetapi juga bulan pembaruan iman bersama Bunda Maria — yang senantiasa menuntun umat menuju Yesus Kristus, sumber keselamatan.[J.Marsello Ginting]
🌹 Doa Singkat Bulan Maria
Bunda Maria yang kudus,
penuh rahmat dan kasih sayang,
pada bulan yang dipersembahkan bagimu ini
kami datang dengan hati sederhana dan penuh iman.
Bunda, tuntunlah kami untuk selalu dekat dengan Putramu, Yesus Kristus.
Ajarlah kami untuk berdoa dengan setia,
melayani dengan rendah hati,
dan mengasihi dengan tulus, seperti engkau mengasihi.
Lindungilah keluarga kami,
tanamkan damai di hati kami,
dan kuatkan iman kami di tengah tantangan hidup.
Bunda Rosario yang suci,
doakanlah kami,
agar melalui doa dan perantaraanmu,
kami semakin setia mengikuti jalan Tuhan.
Amin.
[J.Marsello Ginting]













