LECTIO DIVINA


LECTIO DIVINA
Lectio Divina adalah pembacaan Kitab Suci yang direnungkan dengan tujuan untuk berdoa dan hidup dari Sabda Allah. Tahap tahap Lectio Divina adalah sebagai berikut:

1. Lectio (Bacaan)

"Membaca Kitab Suci berarti mendengarkan Firman Allah dengan penuh perhatian dan bakti, dengan konsentrasi dan keheningan batin" (Guigo)

Dalam tahap pertama ini kita membuka Kitab Suci bukan sebagai suatu buku biasa, melainkan sebagai tempat penyimpanan Sabda Allah, yang ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting bagi kita.Kita akan mendengarkan Dia yang hidup, yang secara khusus menyampaikan pesanNya kepada kita. Sabda Allah itu kita dengarkan seolah-olah untuk pertama kalinya mendengarkan.Kita berusaha untuk memahami artinya.Terang Allah kini berada di hadapan kita untuk tinggal di dalam kita dan menerangi akal budi kita.

Kutipan Kitab Suci dibaca dan dibaca kembali untuk mengerti dan menangkap amanat apa yang akan diungkapkan oleh teks ini sebagai Sabda Allah yang hidup.

2. Meditatio ( Renungan)

" Meditasi adalah usaha akal budi kita yang dengan penuh kasih merenungkan dan menyelidiki suatu kebenaran yang tersembunyi" (Guigo)

Kita mohon kedatangan Roh Kudus agar kegelapan pikiran kita diterangi.Dalam Terang Roh Kudus dan dalam iman, kita dapat memahami Sabda Allah dengan perhatian baru. Cobalah kita temukan bedanya antara pikiran Allah dan pikiran manusia.Kita perlu menyadari betapa pentingnya membiarkan Sabda itu mengubah keyakinan-keyakinan kita agar kita semakin sesuai dengan pikiran Allah.

Dalam tahap kedua ini kita mau mengubah mentalitas dan kehendak kita agar kita bisa mengikuti mentalitas dan kehendak Allah. "Meditatio" dapat terlaksana juga melalui kalimat yang diulang-ulang, yang diambil dari kutipan yang baru dibaca, atau dari teks yang sejajar lain.

3. Oratio (Doa)

" Doa adalah persatuan hati dengan Allah, dalam suatu percakapan antar sahabat" (Guigo)

Dalam tahap ketiga ini kita berseru kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam segala ketidak mampuan kita.Inilah saatnya kita menyampaikan doa yang diilhami dan digerakkan oleh Sabda Allah. Kita mengungkapkan rasa kagum dan rasa terima kasih kepada Tuhan atas Firman yang telah kita terima dan membiarkan diri kita diajari olehNya untuk berdoa kepada Bapa.Jiwa kita akan belajar bicara kepada Allah kalau kita membiarkan diri diresapi oleh Kasih Kristus.

Bertolak dari Sabda yang telah kita dengar dan renungkan, kita menyampaikan doa doa syukur, sembah sujud, permohonan, penyerahan diri, penyesalan atau tobat.Dalam berdoa hendaknya terus mengarahkan batin kepada Allah untuk mendengarkan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus.

4. Contemplatio (Kontemplasi)

" Kontemplasi sama seperti jiwa yang di dalam Allah terangkat dan terbawa keluar dari dirinya, jauh dari dirinya, dan merasakan manisnya kebahagiaan abadi" (Guigo)

Contemplatio merupakan sikap hidup di hadirat Allah.Kita menjalani kehidupan sambil memandang Allah dan selalu menyadari bahwa Allah selalu menyertai kita.Sabda Allah yang telah direnungkan dan didoakan itu selalu kita ingat dalam kehidupan kita.

5 Actio (Tindakan)

"Tindakan-tindakan kita seharusnya mewujud nyatakan kasih yang kita pelihara dlam hati kita" (Guigo)

Actio merupakan tindakan nyata untuk melaksanakan Sabda Allah yang telah didengarkan.Dengan demikian kehendak Allah yang dinyatakan dalam Kitab Suci terlaksana dalam kehidupan kita.

Bila hasrat untuk bersatu dengan kasihNya dalam segala keadaan hidup semakin berkembang dalam diri kita, maka percakapan intim dengan Tuhan tak akan berhenti.Setiap jam, sepanjang hari, di tengah segala kesibukan, kelelahan, kecemasan, penderitaan dan kelemahan, kita akan berhenti sebentar dan ingat kembali apa yang telah disampaikan Tuhan kepada kita dalam "Lectio Divina" ini.

Tuhan Yesus memberkati.
FB:Lani Hardjono

Post a Comment

Previous Post Next Post